Sebagian besar masyarakat Simalungun hidup dari pertaninan. Setiap keluarga Simalungun pasti memiliki ladang yang luas. Diladang mereka menanam padi, kopi, cabe, jahe dan tanaman palawija lainya. Setiap hari orang tua mengajak anak-anaknya untuk bekerja diladang mulai dari pagi hingga sore. Jika si anak bersekolah, maka ada kompensasi untuk si anak untuk ikut kerja keladang setelah makan siang, artinya setelah jam sekolah. Begitu pulang sekolah, si anak harus buru-buru pulang ke rumah, mengganti pakaian sekolah dengan pakaian lusuh untuk siap ke ladang. Perjalanan dari rumah ke ladang mungkin jauh, atau dekat tergantung jarak ladang dengan rumah nya. Bagi mereka yang memilik ladang yang jauh dari rumah, biasanya anak-anak sekolah janjian di sekolah agar pergi ke ladang bisa bersama-sama.
Setelah tiba diladang, si anak makan siang, mungkin si anak sudah dintunggu oleh bapak atau ibuya agar bisa makan siang bersama. Setelah makan, mereka kembali bekerja diladang sampai sore. Pekerjaan saat itu mungkin bisa saja mencangkul sebidang tanah, atau menyiangi/membersihkan rumput-rumput liar diantara tanaman kopi, padi, jahe, cabe, jagung atau yang lainya. Atau mencangkul untuk membuka lahan baru, atau menggemburkan tanah untuk persiapan menanam.
Istilah itor-tori galot sering diberikan kepada pekerjaan yang tinggal sedikit lagi belum selesai, tapi pemiliknya tidak menyelesaikanya. Dari sekian hektar tanah yang dikerjakan selama beberapa minggu ini, maka kadang-kadang entah karena alasan apa, ada kemungkinana beberapa meter persegi tanah pekerjaan tersebut yang belum selesai.
Pekerjaan ini harus segera diselesaikan jika tidak akan ditor-tori galot. Jika ditor-tori galot, maka pekerjaan itu tidak akan pernah selesai karena pemilik ladang tersebut tidak pernah kembali mengerjakanya karena enggan atau mungkin sudah sibuk pekerjaan baru lagi, mungkin harus membuka lahan baru atau ada lahan yang harus dibersihkan dari rumput-rumput liar. Akhirnya pekerjaan yang tertinggal tersebut tidak pernah selesai. Inilah yang disebut dengan itor-tori galot. Sebenarnya ini istilah saja. Bukan berarti, jika galot menari-nari berkeliling disitu, maka sisa pekerjaan itu tidak akan pernah selesai. Ini hanya ungkapan. Pekerjaan itu pasti terselesaikan, jika si pemilik ladang tersebut kembali lagi ke esokan harinya untuk menyelesaikan nya.
Apa pelajaran yang bisa ambil dari sini?
Jika Anda memiliki pekerjaan dan Anda yakin mampu menyelesaikanya hari ini, jangan tunggu-tunggu, selesaikanlah hari ini juga, karena besok Anda sudah mempunyai/atau harus mengerjakaan pekerjaan lain lagi. Jangan sampai pekerjaan Anda hari ini itor-tori galot, selesaikan sekarang juga.
Sumber : http://rapolo.wordpress.com
Berkaitan dengan ITOR-TORI GALOT:
Kamu lagi baca Artikel
ITOR-TORI GALOT %20 dan Kamu bisa menemukan postingan ITOR-TORI GALOT ini dengan URL https://putrakelubir.blogspot.com/2010/08/itor-tori-galot.html, Anda boleh share, jika Artikel ITOR-TORI GALOT ini bermanfaat, Namun jangan lupa Link ITOR-TORI GALOT sebagai Sumbernya.
Rating Artikel : 5 ★★★★★ - Jumlah Voting : 5758 Orang