Peneliti Jean Thie pekan ini mengatakan, ia menggunakan citra satelit dan perangkat lunak Google Earth untuk menemukan bendungan itu, yang memiliki panjang 850 meter di ujung selatan Taman Nasional Wood Buffalo. Rata-rata bendungan buatan berang-berang di Kanada memiliki panjang 10 sampai 100 meter, dan sangat langka sampai memiliki panjang 500 meter.
Bendungan raksasa tersebut, yang pertama kali ditemukan pada Oktober 2007, berada di bagian yang sebenarnya tak dapat didatangi di sebelah selatan taman Lac Claire, sekitar 190 kilometer di sebelah timur-laut Fort McMurray. Pembangunan bendungan itu diduga dimulai sekitar pertengahan 1970-an, kata Thie, yang melakukan penemuan tersebut secara tak sengaja sewaktu ia melacak “permafrost” di utara-jauh Kanada. Di dalam geologi, “permafrost” atau “tanah permafrost” adalah lapisan tanah yang berada di atau di bawah titik beku air –0 derajat celsius atau 32 derajat farenheit– selama dua tahun atau lebih. “Beberapa generasi berang-berang mengerjakannya dan bendungan itu masih berkembang,” kata Thie kepada AFP di Ottawa, Kanada. Mike Keizer, jurubicara taman tersebut, mengatakan, petugas penjaga hutan terbang di atas rawa yang dipenuhi pepohonan itu tahun lalu guna berusaha “melakukan pengamatan”.
Mereka menemukan sangat banyak tanaman yang tumbuh di bendungan itu, sehingga menunjukkan bangunan tersebut sangat tua, kata Keizer. “Satu bendungan baru pasti memiliki banyak ranting baru,” Keizer menjelaskan. “Bendungan ini ditumbuhi rumput dan sangat hijau.” Sebagian bendungan itu diduga telah diciptakan oleh pohon yang tumbang secara alamiah, dan berang-benar tersebut “secara oportunis mengisi celah-celah yang kosong”.
Thie mengatakan ia baru-baru ini mengidentifikasi dua bendungan yang lebih kecil yang bermunculan di kedua sisi bendungan utama. Dalam 10 tahun, semua ketiga bangunan itu dapat muncul jadi mega-bendungan yang memiliki panjang sedikit kurang dari satu kilometer, katanya. Wilayah tersebut datar, jadi berang-berang mungkin saja harus membuat bangunan raksasa untuk mencegah air rawa mengalir, kata Thie.
Ia menyatakan bendungan itu terlihat di dalam citra satelit NASA dari 1990-an. “Itu adalah fenomena unik,” katanya. “Bendungan buatan berang-berang termasuk di antara sangat sedikit bangunan buatan hewan yang terlihat dari antariksa.” Berang-berang Amerika Utara membuat bendungan untuk menciptakan kolam air yang diam dan dalam untuk melindungi diri dari pemangsa, dan untuk menghanyutkan makanan serta bahan bangunan.
Bangunan dengan panjang 652 meter di Three Forks di negara bagian Montana, AS, sebelumnya memegang rekor bagi bendungan terbesar buatan berang-berang. Thie mengatakan, ia juga menemukan bukti bahwa berang-berang menghuni kembali habitat lama setelah diburu secara besar-besaran untuk diambil bulunya dalam beberapa abad belakangan. “Mereka menyerbu wilayah lama mereka dengan cara yang luar biasa di Kanada,” kata Thie. “Saya menemukan beberapa bendungan yang sangat besar di seluruh Kanada, dan koloni berang-berang dengan jumlah 100 di wilayah seluas satu kilometer persegi. Mereka mengolah kembali lahan lama mereka,” katanya.(sumber)
Sumber: http://ihsanhasan.wordpress.com/2010/05/07/penemuan-bendungan-terbesar-di-dunia/
Berkaitan dengan PENEMUAN BENDUNGAN TERBESAR DI DUNIA:
Kamu lagi baca Artikel
PENEMUAN BENDUNGAN TERBESAR DI DUNIA %20 dan Kamu bisa menemukan postingan PENEMUAN BENDUNGAN TERBESAR DI DUNIA ini dengan URL https://putrakelubir.blogspot.com/2010/10/penemuan-bendungan-terbesar-di-dunia.html, Anda boleh share, jika Artikel PENEMUAN BENDUNGAN TERBESAR DI DUNIA ini bermanfaat, Namun jangan lupa Link PENEMUAN BENDUNGAN TERBESAR DI DUNIA sebagai Sumbernya.
Rating Artikel : 5 ★★★★★ - Jumlah Voting : 5758 Orang