Kebahagiaan akan terasa lebih lengkap apabila kita dikelilingi oleh orang yang kita cintai
Berbicara tentang Cinta
Ada beberapa orang yang tentunya tidak diragukan lagi ketulusan cintanya
Dan tidak akan pernah melepaskan cinta mereka untuk kita
Yaitu Keluarga, Terutama Orang Tua
Keberhasilan dan perjuangan yang kita capai hari ini tidak terlepas dari cinta, Kasih sayang, dukungan, serta bimbingan dari Orang Tua
Bahagiaku surga mereka dan deritaku pilu mereka
Aku berdiri mengenakan toga ini disebuah jalan telapak yang gelap
Pandanganku tertuju pada dua orang di kejauhan sana dengan senyuman yang tak asing dimataku
Dua orang yang sangat aku hargai
Dua orang yang sangat aku hormati
Aku cintai, dan aku sayangi
Ya... mereka Papa dan Mamaku
Dengan disertai senyuman aku berjalan menghampiri mereka
Seiring dengan langkah terlintas dibenakku atas apa yang telah mereka lakukan terhadap hidupku selama ini
Mama yang telah mengandungku selama sembilan bulan
Mama yang sudah memperjuangkan hidup dan matinya hingga aku dapat hadir di dunia ini
Mama juga yang telah merawatku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang
Papa yang telah mendidikku
Papa yang rela bekerja banting tulang,
Ikhlas mengeluarkan keringatnya agar aku dapat menikmati hidup
Detik demi detik, hari demi hari, bahkan tahun demi tahun
Apakah yang dapat kulakukan untuk membalas mereka?
Sering aku tutup kuping gak mau dengerin nasihat mereka
Sering banget aku bohong kepada mereka untuk kepuasanku
Sering aku melawan jika mereka marah karena kenakalanku
Sering juga aku banting pintu di hadapan mereka jika mereka tidak mengabulkan permintaanku
Dan bahkan sering aku mengeluarkan kata-kata kasar yang gak pantas mereka dengar dari bibirku
Dasar cerewet... Kuno... Kolot...
Tapi...
Apakah mereka memendam perasaan dendam terhadapku??
Tidak... Tidak sama sekali
Mereka dapat tulus memaafkan kekhilafanku
Mereka tetap menyayangiku dalam setiap hembusan nafas mereka
Bahkan Mereka tetap menyebut namaku dalam setiap doa-doa mereka hingga aku menjadi seperti sekarang ini
Ya Tuhan...
Betapa durhakanya aku
Tak sadarkah aku bahwa mereka orang yang sangat bererti dalam hidupku
Langkah-langkahku terhenti di hadapan mereka
Dan kupandangi Papa dan Mamaku inci demi inci
Badan yang dulu tegap, Kekar, kini mulai membungkuk
rambut yang dulu hitam kini mulai memutih
Dan kulit mereka yang dulu kencang kini mulai berkeriput
Ku tatap mata mereka yang berbinar-binar dan mulai meneteskan air mata bahagia
Air mata haru, Air mata bangga melihatku memakai toga ini
Kucium tangan mereka...
Kupeluk mereka sambil berkata:
Papa... Mama..
Yang kuberikan hari ini tidak akan cukup membalas semua yang telah Papa dan Mama berikan selama ini kepadaku
Terima kasih Pa..
Terima kasih Ma..
Aku sayang Papa dan Mama sampai akhir hayatku
Terima Kasih...
Berkaitan dengan Samarinda, 27 Januari 2011:
Kamu lagi baca Artikel
Samarinda, 27 Januari 2011 %20 dan Kamu bisa menemukan postingan Samarinda, 27 Januari 2011 ini dengan URL https://putrakelubir.blogspot.com/2011/01/samarinda-27-januari-2011.html, Anda boleh share, jika Artikel Samarinda, 27 Januari 2011 ini bermanfaat, Namun jangan lupa Link Samarinda, 27 Januari 2011 sebagai Sumbernya.
Rating Artikel : 5 ★★★★★ - Jumlah Voting : 5758 Orang